hey kamu
biar dihampar seluas dewataraya ungkapan manis mu itu
biar dibentang seluruh lautan air mata mu itu
huh
biar aku gila tidak mungkin aku percaya!
betul kan kata2 mereka, orang tua
berat mata memandang, berat lagi isi dan tulang bahu memikul beban akibat perbuatan laknat orang
jadi
salahka aku hanya melempiaskan kepedihan hati dengan ungkapan2 marah
yang jika diukur dengan darah yang mengalir membawa biji2 kebencian keseluruh pelusuk rongga yang dihuni sel2 kehidupan
hanya
1 titik hitam di atas batu hitam di malam yang sangat pekat tanpa sinar rembulan dan peneman sang bintang
malah
tidak punya 1 unsur cahaya juga di sekelilingnya
berbanding celaka yang kau palitkan kepada ku!
bukan sekali, malah berlemon2 tanya ku lemparkan
jika kamu, maka berkata la yang sebenarnya
tapi
apa kata kamu, hey!
jika disuruh ku menjunjung kitab suci itu pun aku sanggup
adui hai manusia
gila sudah ka kau?
ka bukan saja hatimu sudah hitam, tapi sudah berlubang, busuk!
tanpa terkelip dua biji mata kau mengungkap kata yang merentap hati dan jantung yang sedang berdegup kencang menahan perasaan
hey kau!
sudah peri laku mu buruk, jangan salahkan ibu mengandung
hey kau!
sudah tau kau salah, jangan main dengan nama-Nya
No comments:
Post a Comment